Nah disini, mohon izin, kami dari tim jurnalistik PPTQ Hamilul Qur'an juga ingin ikut serta dalam menyebarkan kebaikan pada banyak orang. Maka, selamat membaca sahabat fillah semua :)
Episode terakhir dari kehidupan adalah kematian.
Episode terakhir dari muka bumi ini adalah kehancuran.
Episode terakhir dari amalan kita adalah timbangan mizan.
Episode terakhir dari kelalaian kita adalah kesengsaraan.
dan akhirnya, Akhirat lah yang akan menjadi episode terakhir yang nyata.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَّقَدۡ كُنتَ فِي غَفۡلَةٍ مِّنۡ هَٰذَا فَكَشَفۡنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ ٱلۡيَوۡمَ حَدِيدٞ
وَقَالَ قَرِينُهُۥ هَٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ
"Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam."
"Dan (malaikat) yang menyertainya berkata, "Inilah" (atatan perbuatan) yang ada padaku."
(QS. Qaf 50: Ayat 22-23)
Tak akan ada yang bisa menyelamatkan kita dari setiap rangkaian episode tersebut kecuali Allah SWT.
Bahkan, orang-orang terdekat kita, orangtua kita, teman, pasangan, dan anak-anak kita sekalipun.
dalam maqolah yang terdapat dalam kitab Nasho'ihul I'bad karya Syekh Imam Nawawi.
Rasulullah SAW bersabda :
"Ada 3 golongan orang yang akan dilindungi dan dan dijaga dibawah naungan Arsy-Nya Allah, pada hari yang dimana tidak ada naungan selain naungan Allah SWT"
3 Golongan tersebut yaitu :
1.) Orang yang menyempurnakan wudhunya saat keadaan sulit.
Seperti orang yang berjuang dari tempat tidurnya lalu menyegerakan dirinya untuk wudhu lalu sholat Tahajud dengan melawan dinginnya sepertiga malam dan air yang mengalir.
2.) Orang-orang yang sungguh ingin ke masjid.
Sya'ban RA, beliau sahabat Rasulullah SAW.
Beliau selalu melakukan shalat jamaah di masjid Nabawi. Suatu ketika, saat ia hendak pergi ke masjid Nabawi, hari itu malam diselimuti dengan dingin dan badai. Sya'ban RA berniat menggunakan dua baju agar saat sampai di masjid ia bisa melepaskan baju luarnya dan tersisa baju yang didalamnya agar saat menghadap kepada Allah dalam keadaan rapi. Namun di tengah perjalanan, Sya'ban RA bertemu dengan seseorang yang kedinginan lalu diberikanlah baju luarnya oleh Sya'ban, sehingga tersisalah baju dalamnya.
Orang tersebut diajak Sya'ban RA berangkat ke masjid bersama untuk sholat.
Sya'ban tetap sungguh-sungguh berangkat ke masjid walaupun menghadapi keadaan dingin dan badai.
3.) Orang-orang yang suka memberi makan orang yang kelaparan.
Golongan ketiga ini adalah salah satu golongan yang dirindukan surga. Tak usah jauh-jauh kita melihat dimana orang-orang yang termasuk dalam golongan ini. Yayasan yang selalu membersamai Pondok Pesantren kami, yaitu Yayasan "Gerakan Nasi Jum'at" yang selalu menebarkan kemanfaatan sesuai namanya "Nasi Jum'at" yang In syaa Allah, puluhan ribu nasi telah mengalir bersamaan dengan pahala para dermawannya, diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di setiap hari jumat selama sembilan tahun ini. Masyaa Allah.
Oleh karena itu, maukah kita menjadi salah satu manusia yang berkumpul di akhirat dengan stempel "Golongan orang-orang yang dinaungi Arsy-Nya Allah" ?
Maka, mari selalu sempurnakan wudhu kita dan istiqomah sholat jamaah di masjid dalam keadaan sesulit apapaun.
Lalu cek di sekeliling kita apakah masih ada orang yang disaat kita tidur dalam keadaan kenyang, apakah masih ada orang yang tidur dalam keadaan kelaparan, seperti mungkin tetangga kita?
Dan yang terpenting, jangan lupa semua itu selalu diniatkan karena Allah ya sahabat fillah :)
Wallahua'alam bishawab
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kontributor : Tim Jurnalistik PPTQ Hamilul Qur'an Klaten oleh Amanda Aulia Tatia Putri / XII
Editor : Ust Yahfazhka Izzah Salsabila
Belum ada tanggapan untuk "Nasehat Santri episode #12 PPTQ Hamilul Quran"
Posting Komentar